Senin, 25 Mei 2009

CARA MENGETAHUI KELAINAN BAYI DENGAN USG 4 DIMENSI

Dengan USG 4 Dimensi



http://www.genobgyn.com/graphics/ultrasound/usg3.jpg



http://www.riyandi.org/wp-content/uploads/junior_4d_c.jpg

Bagi ibu yang sedang hamil,tentunya cukup akrab dengan piranti penunjang pemeriksaan kesehatan ini. Sebab,pemeriksaan ultrasonografi (USG) merupakan salah satu pemeriksaan penunjang pada ibu hamil.
Sebelum piranti USG ditemukan,denyut jantung janin baru dapat didengar manusia pada usia kehamilan 16-17 minggu. Namun,dengan adanya USG,pada usia kehamilan 6-7 minggu pun sudah dapat dideteksi. USG juga dapat mendeteksi kelainan-kelainan bawaan di usia kehamilan yang lebih awal. USG bukan merupakan sinar radiasi seperti rontgen,melainkan menggunakan gelombang suara yang dipantulkan pada suatu permukaan. Pantulan suara itu lantas direkam dan diolah oleh komputer kemudian ditampilkan dalam bentuk gambar. Sejauh ini penggunaan USG sangat aman dan tidak membahayakan janin,ibunya,maupun dokter yang memeriksanya. Hasil pemeriksaan USG dapat direkam untuk kelengkapan data medis. Gambarnya pun bisa di print sebagai dokumentasi. Bahkan untuk USG 4 dimensi yang digunakan saat ini,hasilnya dicopy dalam bentuk VCD.

USG di bidang kandungan merupakan alat bantu yang cukup banyak manfaatnya dalam membantu dokter menegakkan diagnosa serta melihat kondisi janin/bayi. Misalnya dari aspek anatomi,detak jantung,katup jantung,aliran darah tali pusat,kandung kencing,lambung,letak plasenta,menilai jumlah air ketuban,dan lain-lain. Dari hasil pengukuran bagian-bagian tertentu dari janin,misalnya diameter kepala,panjang tulang paha,lingkaran perut dan sejenisnya,dapat membantu memperkirakan usia kehamilan serta menaksir berat badan bayi. (more…)

IBU HAMIL PERLU WASPADAI TORCH

Dalam beberapa tahun terakhir penyakit TORCH sering dibicarakan karena kehadirannya yang begitu mengkhawatirkan terutama bagi ibu hamil maupun balita,meski TORCH bisa menyerang segala usia. Infeksi TORCH yang terjadi pada ibu hamil dapat membahayakan janin yang dikandungnya.

Padahal pada infeksi TORCH ini gejala klinis yang ada sering sulit dibedakan dari penyakit lain karena gejalanya tidak spesifik. Karena itu pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk membantu mengetahui infeksi TORCH agar dokter dapat memberikan penanganan atau terapi yang tepat.

Penyakit TORCH itu sendiri sebenarnya merupakan kependekan dari beberapa nama penyakit,yakni Toxoplasma,Others (penyakit-penyakit lain seperti Syphilis,Hepatitis B-C,Measles,Varicella,Mumps dan lain-lain),Rubella Virus,Cytomegalo Virus dan Herpes Simplex Virus. (more…)

Penyakit Toksoplasmosis ini sebenarnya dapat dicegah dengan prinsip-prinsip sederhana,yakni menjaga kebersihan lingkungan dan diri kita masing-masing. Misalnya lakukan pemeriksaan terhadap binatang peliharaan di rumah,kandang harus dibersihkan setiap hari,gunakan sarung tangan jika berkebun,cuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi,jangan makan daging mentah atau daging yang kurang matang atau susu yang tidak dipasteurisasi. Jika seorang ibu sedang hamil,lakukan pemeriksaan rutin untuk menghindari dan mengantisipasi jika terkena toksoplasma.

Sedang Rubella atau sering disebut dengan campak Jerman,disebabkan oleh virus Rubella. Gejalanya antara lain demam akut,ruam pada kulit, dan pembesaran kelenjar getah bening. (more…)

KANKER PAYUDARA

Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.

Penyebab
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seorang wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara.

Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang berpengaruh adalah :
1. Usia.
Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Risiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.
2. Pernah menderita kanker payudara.
Setelah payudara yang terkena diangkat, maka risiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1%/tahun.
3. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara.
Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki risiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara.
4. Faktor genetik dan hormonal.
5. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker.
6. Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil.
7. Pemakaian pil kb atau terapi sulih estrogen.
8. Obesitas pasca menopause.
9. Pemakaian alkohol.
10 Pemakaian alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
11. Bahan kimia.
Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
12. DES (dietilstilbestrol).
Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki risiko tinggi menderita kanker payudara.
13 Penyinaran.

Gejala dan Tanda
Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur.

Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya. Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah benjolan atau massa di ketiak, perubahan ukuran atau bentuk payudara, keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah), perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu), payudara tampak kemerahan, kulit di sekitar puting susu bersisik, puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal, nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.

Pencegahan
Banyak faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan. Beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup secara umum bisa mengurangi angka kejadian kanker.

Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembuhan jika masih pada stadium dini.

Sadari, pemeriksan payudara secara klinis dan mammografi sebagai prosedur penyaringan merupakan 3 alat untuk mendeteksi kanker secara dini.

Penatalaksanaan
Biasanya pengobatan dimulai setelah dilakukan penilaian secara menyeluruh terhadap kondisi penderita, yaitu sekitar 1 minggu atau lebih setelah biopsi. Pengobatannya terdiri dari pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi dan obat penghambat hormon.

Terapi penyinaran digunakan untuk membunuh sel-sel kanker di tempat pengangkatan tumor dan daerah sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening.

Kemoterapi (kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang berkembangbiak dengan cepat atau menekan perkembangbiakannya) dan obat-obat penghambat hormon (obat yang mempengaruhi kerja hormon yang menyokong pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh.

KANKER SERVIKS

Kanker Serviks

Apa kanker Serviks ?

  • Kanker serviks (cervical cancer) adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim atau serviks.
  • Serviks adalah bagian rahim yang menghubungkan rahim sebelah atas dengan vagina.
  • Kanker serviks adalah kanker no 2 yang paling sering menyerang perempuan di seluruh dunia
  • Kanker serviks adalah kanker no 2 yang paling sering menyebabkan kematian pada perempuan di seluruh dunia


Kanker Serviks


Diadaptasi dari: female reproductive system and cervix. BUPA Ireland. Available at http://www.bupaireland.ie/yourhealth/ Realfactsheets/cervical_cancer.html
Accessed Feb.2007

Setiap tahunnya sekitar 500.000 perempuan didiagnosa menderita kanker serviks dan lebih dari 250.000 meninggal dunia. Total 2,2 juta perempuan di dunia menderita kanker serviks.
Kanker serviks cenderung muncul pada perempuan berusia 35-55 tahun, namun dapat pula muncul pada perempuan dengan usia yang lebih muda
Di Indonesia, diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20 perempuan meningal dunia karena penyakit tersebut.

Apa Penyebab kanker Serviks ?
Lebih dari 95 persen dari kanker serviks disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai Human Papilloma Virus (HPV)

Sumber : www.cegahkankerserviks.com